Sampai hari ini, sesekali saya masih mendengar pertanyaan tentang "Elo kok belum move on ra, atau Kamu mau move on kapan?"
Pernah denger tentang istilah "Ada mantan yang hebat di balik move on yang susah" ?
Saya tidak tau takaran hebat seperti apa yang menggambarkan istilah di atas.
Bagi saya, aa* belum bisa dikatakan hebat, aa belum benar - benar mapan, aa belum bisa menyelesaikan study S1-nya, aa kadang masih suka males - malesan kerja dan aa masih jauh dari kata hebat. Tapi cuma aa yang bisa membuat saya memutuskan untuk sendiri (Read : single) dalam waktu yang (bagi saya) cukup lama.
Katanya, cinta adalah sebuah kerelaan..
Rela menunggu walau tidak ada kepastian.
Iya.. Diatas ketidakpastian, saya rela menunggu aa sampai detik ini.
Walaupun banyak yang lalu lalang dan bahkan sempat singgah, tapi belum ada seorangpun yang mampu membuat saya untuk memaksanya tetap tinggal.
Saya hidup di lingkungan yang menuntut saya untuk bertemu orang banyak ataupun orang - orang baru. Tapi belum ada satu orangpun yang bisa membuat saya nyaman untuk bercerita seperti saya dengan aa..
Iya, ini tentang hal sederhana yang membuat saya selalu mengingat dia..
Sampai detik ini, hanya dengan dia saya bisa berbicara tanpa batasan..
Hanya dengan dia saya merasa harus berbagi cerita dalam setiap kondisi,
Dan hanya dia orang yang selalu saya mintai pendapat.
Selama 3 tahun pacaran, saya belum pernah mendapatkan kejutan manis atau romantis dari dia..
Tapi setiap kali bersama dia, saya selalu merasa begitu bahagia..
Diantara ngambek - ngambekan karna jarak atau rasa kangen yang sering bikin galau, semuanya selalu menjadi cerita manis di setiap pertemuan kita..
Sebelum dengan aa saya sudah beberapa kali pacaran, dari good boy sampai bad boy pernah saya jalanin..
Dan menurut saya aa termasuk bad boy ;') Tapi cerita dengan aa begitu berbeda, saya begitu menyukai saat aa yang menjadi pemeran utamanya.
Tuhan pun begitu maha baik, saya merasa Tuhan selalu memperbaharui cinta saya untuk aa..
Saat ini bukan lagi tetntang jarak yang menjadi penghalang kita..
Tapi lebih jauh dari sekedar jarak..
Saya menganggap ini adalah waktu yang Tuhan berikan kepada kita untuk memperbaiki diri.
Setelah putus dari aa, saya seperti menemukan titik balik kehidupan saya.. banyak yang berubah, dan beberapa hal diantaranya saya lakukan karna dia.
Teruntuk aa,
Aa belum menjadi laki - laki yang hebat dimata saya..
Tapi saya tahu betul siapa aa,,
Aa seorang lelaki yang punya banyak mimpi dan memiliki keyakinan yang begitu besar untuk sukses.. Tapi tidak cukup hanya dengan mimpi dan keyakinan saja, aa butuh keberanian yang lebih untuk merealisasikan semua itu..
Saya merindukan saat aa bercerita tentang mimpi - mimpi aa.. dan saya tidak akan pernah merasa bosan untuk mendengarkan mimpi aa yang selalu berubah - ubah itu :)
Terimakasih aa selalu menjadi pendengar yang baik untuk saya :')
Sampai hari ini Tuhan masih memperbaharui cinta saya untuk aa...
P.S : Aa itu mantan saya, bukan Amel Alvi.