Senin, 14 Juli 2014

Euforia of Pilpres 2014 #LatePost

Hi Universe..
Belum terlambat kan kalo hari gini masih ngebahas soal pilpres?
Yay.. tahun ini gue baru bener-bener ngerasain pesta demokrasi. Feeling so exited untuk pilpres kali ini.
FYI aja nih yaa.. pilpres kali ini bikin gue jadi pengen mempelajari lebih jauh soal politik. since dideklarasikannya capres, gue jadi lebih prefer buat baca artikel soal politik ketimbang artikel soal kontroversi selebritis.

Bagi gue, gak gampang untuk menentukan presiden pilihan pada pilpres kali ini. maraknya black campaign sering kali bikin gue makin labil dalam menentukan pilihan. Daannn... kelabilan gue makin terlihat di moment penentuan pilpres kali ini. Gue pernah menentukan pilihan pada kedua capres, beside that gue juga pernah gak nentuin pilihan pada keduanya :p (tapi kalo soal pacar, pilihan gue tetep satu :D halaahh).

Sampai pada akhirnya gue punya pilihan sendiri, ada alasan yang bagi gue cukup rasional kenapa gue harus memilih capres tersebut. Bisa dibilang, banyak yang underestimate dengan pilihan gue. gue juga menjadi kaum minoritas, pilihan gue berbanding terbalik dengan orang-orang di lingkungan kerja & lingkungan keluarga. in this case, gue sempet menjadi pemilih pasif. saat orang-orang disekeliling gue asyik membanggakan presiden pilihannya dan menjatuhkan lawannya, gue pura-pura bersikap apatis untuk urusan pilpres.

Semakin dekatnya dengan pemilihan presiden, dan saat semua orang mulai menunjukan dukungannya untuk calon presiden pilihan mereka, akhirnya gue juga mulai menunjukan dukungan gue untuk calon presiden pilihan gue. Ava di twitter gue mulai didominasi dengan warna merah dan angka 2 yang sudah sangat jelas menunjukan siapa sebenarnya yang gue pilih :p tapi dukungan tidak hanya sebatas itu bukan? Yaa.. gue juga perlahan mengajak keluarga gue buat mempertimbangkan untuk memilih calon yang sama seperti yang gue pilih. #BukanJURKAM #BukanTIMSES.

Pemilu kali ini merupakan kali pertama bagi gue dalam menggunakan hak pilih, mungkin hal itu juga yang bikin gue jadi lebih exited. gue berharap bisa ikut menggunakan hak pilih dan gak golput.
Tapi sayangnya, gue terpaksa harus golput :( gue gak bisa menyumbangkan satu suara untuk capres pilihan gue, gue juga gak bisa memamerkan jentik ungu mungil gue di media sosial  *gak ikut kekinian deh :p*

Setelah pilpres beres, gue pikir blek kempen udeh gak happening lagi. ternyataa.. para pendukung masih saling menjatuhkan lawannya, bahkan ada juga pendukung yang sampai mengucapkan sumpah serapah dan berani menyatakan dimedia sosial bahwa dia berani bunuh diri jika capres pilihannya gagal menjadi presiden. heloww anda pemilih yang anti mainstream sekali, bung! Kalo beneran kalah gimana? elo mau nanggung dosa karena bunuh diri dengan alasan capres pilihan lo gagal? ahelahh kenapa itu orang gak think smart banget yaa. -__-' miris sekali dengan orang-orang yang sampai segitunya dalam memberikan dukungan.
kenapa sih tidak berpikir realistis saja? kalo memang capres pilihan kita gagal maju ke istana, berarti memang belum diberikan amanah untuk memegang jabatan tersebut, bukan? Pilihan dari Allah itu selalu yang terbaik kok, begitu juga dengan orang yang bakal jadi pemimpin kita (read;Presiden).

Sebagai rakyat, kewajiban kita dalam memberikan pilihan sudah terlaksana. Jadi, tinggal menunggu hak saja. Hak diberikan jaminan kehidupan yang lebih layak, hak dilindungi (pokoknya hak-hak yang wajib didapatkan oleh warga negara yang sudah tertuang dalam UUD 1945) dengan siapapun presidennya :')
Guyss... Let's be a good citizen !

 

Masuki Dunia Ira~ Template by Ipietoon Cute Blog Design