Senin, 02 Juni 2014

(maybe) That was My Choice...

Manusia dan sebuah cita-cita, seperti satu paket yang tidak bisa dipisahkan..
Aku, kamu, anda, dan kita semua memiliki cita-cita..
Tapi apakah cita-cita itu hanya menjadi sekedar cita-cita? atau akankah menjadi identitas diri kita pada akhirnya?
Hhmm.. gue menjatuhkan pilihan pada opsi yang pertama..
Yap, cita-cita gue dulu hanya menjadi sekedar cita-cita..
Gue termasuk orang yang memiliki begitu banyak cita-cita..
Dulu, gue suka gambar dan pada saat itu gue pengen jadi pelukis, tapi karena kurangnya support dari orang tua akhirnya gue nyari cita-cita yang lain. Gue sempet kepengen jadi Polwan dan orang tua juga support banget, tapi entah kenapa cita-cita menjadi polwan tidak bertahan lama, mungkin karena terlalu mainstream kali yaa.. pencarian gue gak selesai sampe disitu, singkat cerita gue nemu cita-cita baru, pada saat itu gue lagi suka nulis dongeng atau semacam cerita rakyat (kok jadi kaya cerita perahu kertas yaa, sekaligus gue jadi kugy dan keenan :D ) next,  disisi lain gue ngerasa nilai Bahasa Indonesia gue juga cukup baik dan fix gue mau kuliah Sastra Indonesia dan berharap one day gue jadi seorang Penulis, at least kalo semisal gue gagal jadi penulis, gue bisa jadi guru Bahasa Indonesia.
Ok Fix...
Fix, Ra??? Lagi-lagi saat itu permasalahannya tentang uang, kalo gue gak bisa jadi penulis gimana? tenaga kerja sebagai pendidik Bahasa Indonesia itu udah banyak banget Ra, terus gue ntar gimana ? dan saat itu gue mengurungkan niat untuk ambil jurusan Sastra Indonesia.
Pencarian cita-cita masih berlanjut, singkat cerita akhirnya gue mutusin buat ngambil Sastra Inggris, dengan ngambil sastra inggris, gue bisa jadi guru bahasa inggris, bisa buka tempat les, dan ada kemungkinan bisa kerja diperusahaan asing. Sipp saat itu otak bisnis gue emang lagi jalan-jalannya B)
Dan lagi gue mengurungkan niat kuliah Sastra Inggris, alasannya kenapa? ada alasan cukup panjang yang males gue ceritain.
Saat itu udah hampir last minutes dan gue belum nentuin mau ngambil jurusan apa dan kuliah dimana. sampai pada akhirnya gue mau masuk kebidanan, orang tua setuju dan udah siap buat daftar. tapi lagi-lagi ada pertimbangan lain yang bikin gue gak jadi kuliah disana.
Hhmm.. tulisan ini kok bikin gue sadar ya kalau sifat labil gue emang udah ada sejak dulu ternyata, haha
and finally,,, gue kuliah di jurusan Logistik Bisnis, jurusan yang gue sendiri gak tau semacam apa dan seperti apa jurusan yang akan gue jalanin selama 3 tahun kedepan.
Gue jalanin selama 3 tahun, keterpaksaan pada saat awal masukpun tidak mempengaruhi apapun :p gue bisa lulus dengan nilai yang cukup Alhamdulillah :D and now gue sampai di titik ini, titik dimana gue (mungkin) telah menemukan jati diri gue, titik yang menjadi identitas siapa gue saat ini..
Bukan diruang kelas sebagai tenaga pendidik, bukan di Rumah Sakit sebagai tenaga medis, tapi disebuah perusahaan yang setiap harinya selalu menyibukan gue dengan tumpukan dokumen ekspor..
Yay.. (maybe) that was my choice :')

0 komentar:

Posting Komentar

 

Masuki Dunia Ira~ Template by Ipietoon Cute Blog Design